RANCANG BANGUN SISTEM INJEKSI YODIUM PADA MESIN SCREW DAN MIXER GARAM SESUAI SNI 3556

Ridlo Edy Sulistiyo
Masruki Kabib
Rochmad Winarso

Abstract


Garam merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Penggunaan garam biasanya digunakan sebagai bumbu masak atau sebagai pengawet makanan. Garam yang digunakan sebagai bahan olahan makanan memerlukan standar khusus yang dikenal sebagai standar garam konsumsi. Garam konsumsi adalah garam yang telah mengandung senyawa yodium 30-50 ppm sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. Proses pencampuran garam dengan yodium yang masih  dilakukan secara manual dikembangkan menjadi sistem injeksi atau spray pada dua tahapan yaitu pada mesin screw dan mixer garam, dengan tujuan agar dapat menyemprot larutan KIO3 secara merata sesuai kebutuhan pencampuran sehingga memperoleh hasil garam konsumsi yang homogen dan sesuai dengan SNI. Metodologi pelaksanaan yang digunakan dalam perancangan alat injeksi yodium meliputi tinjauan pustaka, analisa kebutuhan, perancangan alat, simulasi aliran, pembuatan alat dan pengujian alat. Dari hasil perancangan sistem injeksi yodium menghasilkan data perhitungan flowrate nozel sebesar 6,94 x 10-6 m3/s, kecepatan aliran 0,138 m/s, tekanan kebutuhan pompa 200156,432 N/m2 dan daya pompa 68,5 watt. Pada simulasi software Engineering Design didapatkan hasil kecepatan aliran nozel sebesar 0,195 m/s. Hasil pengujian sistem mekanik dan sistem injeksi menunjukkan bahwa garam yang telah diiodisasi meliputi uji kadar iodium berdasarkan warna larutan iodat tester pada garam menunjukkan hasil warna ungu tua yang menunjukkan kadar yodium 44,5 ppm dan memenuhi persyaratan SNI No.01-3556-2000.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


[1] Warniati, “Peningkatan Kualitas Garam dengan Serbuk Kapur Padam,” Pros. Semin. Tek. Kim., 1997.

[2] S. N. Indonesia, Garam Konsumsi Beriodium. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional, 2000.

[3] S. N. Indonesia, Syarat Mutu Garam Konsumsi Beryodium. Badan Standardisasi Nasional, 2010.

[4] A. Komari, Y., Herlinda, E. A. dan Murdiana, Encapsulation of iodine and iron for double fortification of foods for combating Iodine Deficiency Disorder (IDD) and Iron Deficiency Anemia (IDA). Research Report Natioanl Institute for Health Research and Development -WHO, 1995.

[5] I. N. L. Soeid, “Kekuatan Dibalik Garam Fortifikasi,” 2005.

[6] A. Ilham, M. Z., Sabri and Aryad, “Rancang Bangun Mesin Iodisasi Garam Berpengaduk,” Makassar, 2009.

[7] Mahllinda and L. Maurina, “Rancang Bangun Peralatan Iodisasi Garam Portabel Menggunakan Sistem Semi Otomatis,” Has. Penelit. Ind., vol. 26, No. 2, pp. 73–80, 2013.

[8] W. Holman J.C.M., McCartney, Iodized Salt. London: Chilean Iodine Educational Bureau, 1996.




DOI: https://doi.org/10.24176/crankshaft.v1i1.2585

Article Metrics

Abstract views : 692| PDF views : 910

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




View My Stats

Indexed by:

gs      JournalStories Main logo

Flag Counter

Jurnal Crankshaft is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Dedicated to: