PENGARUH DEBIT PEMAKAIAN GAS ARGON SEBAGAI GAS PELINDUNG TERHADAP POROSITAS DAN KEKERASAN HASIL REMELTING ALUMINIUM BERBASIS LIMBAH ALUMINIUM BEKAS
Abstract
Gas argon sebagai gas inert banyak digunakan untuk proses degassing treatment pada peleburan aluminium. Fungsinya sebagai gas pelindung untuk meminimalkan porositas yang terjadi ketika aluminium cair menjadi padat. Porositas terjadi karena gelembung udara terjebak dalam aluminium cair sehingga mengakibatkan menurunnya kekuatan aluminium tersebut. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui berapa volume gas argon yang digunakan untuk kondisi langsung digunakan saat alumunium dipanaskan atau menunggu beberapa saat setelah aluminium mulai mencair. Karena gas argon harganya mahal maka penggunaan gas argon harus seefesien mungkin untuk menekan biaya produksi dalam proses pengecoran. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menguji langsung proses peleburan aluminium tanpa gas pelindung, dan memakai gas pelindung dengan jeda waktu penyemprotan 10 menit, 15 menit dan 20 menit. Proses pengamatan porositas yang terjadi menggunakan uji SEM. Dari hasil penelitian diperoleh hasil untuk meleburkan aluminium dibutuhkan waktu kurang lebih 25 menit dan gas argon bisa digunakan 10 menit setelah aluminium dipanaskan. Penggunaan gas argon harus diatur sedemikian rupa sehingga menutupi permukaan aluminium cair. Debit gas argon yang cukup besar akan mengakibatkan gas argon banyak terbuang. Porositas yang terjadi dengan waktu jeda penggunaan gas argon 10 menit setelah aluminium di panaskan adalah sekitar 12,78%.
Keywords
Teks Lengkap:
PDFReferensi
-., 1990. Metallography and Microstructures, ASM Handbook, Volume 9, Ohio: ASM International.
-., 1990. Properties and Selection Nonferrous Alloys and Special-Purpose Materials, ASM Handbook Volume 2, Ohio: ASM International.
Amanto, H., Daryanto., 1999. Ilmu Bahan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arifin, Bustanul., 1998. Pengecoran Logam Non Ferro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Jakarta
Brown, John. R., 1999. Foseco Non-Ferrous Foundryman’s Handbook, 11th edition, Buttereorth Heinemann, Oxford.
Callister., 2007. Materials Science and Engineering An Introduction, John Wiley & Sons, Inc, New York.
Dispinar, D.; Akhtar S.; Nordmark, A.; Di Sabatino M.; Arnberg, L, 2010. Degassing, Hydrogen and Porosity Phenomena in A356. Materials Science and Engineering A, (527) page 3719–3725
Glasbrenner, 2000. Scale Structure of Aluminized F82H-mod after HIP Treatment. Elsevier
Haghayeghi., R. Bahai., Kapranos, H., 2012. Effect of ultrasonic argon degassing on dissolved hydrogen in aluminium alloy, Materials Letters 82, hlm. 230–232.
Hidayat, E. 2004. Teknik Peleburan I, Politeknik Manufaktur Ceper, Klaten.
L. Amberg, L. Biickerud, and G. Chai. Solidification Characteristics of Aluminum AIIovs. Vol 3. Dendrite Coherency (American Foundrymen’s Society, Inc., 1996), page 115.
Lei Zhao; Ye Pan; Hengcheng Liao; Qigui Wang, 2012. Degassing of Aluminum Alloys During Remelting. Materials Letters (66), page 328–331.
Ren, Y. Wenhui, MA. Kuixian,Wei. Wenzhou,Yu. Kazuki,YD, 2014. Morita Degassing of aluminum alloys via the electromagnetic directional solidification.
Surdia, Tata., Saito, S., 1995. Pengetahuan Bahan Teknik, Pradnya Paramita, Jakarta.
Van Vlack., 2004. Ilmu dan Teknologi Bahan, Erlangga, Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.24176/simet.v9i1.1992
Article Metrics
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexed by:
Simetris : Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Dedicated to: