Penerapan Unggah-Ungguh Bahasa Jawa Sesuai Dengan Konteks Tingkat Tutur Budaya Jawa

Puji Arfianingrum

Abstract


Bahasa Jawa memiliki unggah-ungguh atau tingkat tutur sebagai ciri khas yang membedakan bahasa Jawa dengan bahasa daerah lain. Unggah - ungguh bahasa Jawa merupakan kaidah yang ada pada masyarakat Jawa dalam bertutur kata atau bertingkah laku dengan memperhatikan penutur dan lawan tutur serta melihat situasi dengan tujuan menjaga kesopansantunan untuk saling menghormati serta menghargai orang lain. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam susunan tata bahasa Jawa yang dikenal dengan strata penggunaan bahasa atau unggah ungguh basa. Secara garis besar susunan tata bahasa Jawa (tingkat tutur) terbagi menjadi dua, yaitu Ngoko dan Krama. Ngoko terbagi menjadi dua yaitu Ngoko Lugu dan Ngoko Alus, sedangkan Krama juga terbagi menjadi dua yaitu Krama Lugu dan Krama Alus. Budaya Jawa dalam era globalisasi semakin berkurang, dibandingkan dengan budaya barat atau budaya K-Pop dari korea. Hal ini dipengaruhi oleh kemajuan teknologi komunikasi terutama tayangan televisi yang lebih banyak menayangkan budaya metropolitan dan juga budaya global. Dikhawatirkan, budaya yang dikenal adiluhung akan hilang diterjang zaman. Orang Jawa sebagai pendukungnya tidak lagi peduli pada budaya warisan leluhurnya. Akibatnya banyak anak muda yang mulai kehilangan pengetahuannya tentang budaya Jawa. Hal ini menyebabkan keberadaan budaya Jawa semakin terancam dan semakin jauh dari anak muda sebagai generasi penerus bangsa. Budaya Jawa perlu diterapkan dan dikenalkan kepada anak-anak sejak dini terutama anak zaman sekarang, untuk menghindari hilangnya budaya yang semakin terkikis dengan adanya globalisasi. Tindak laku berbahasa dalam budaya Jawa disebut sebagai unggah-ungguh basa. Pentingnya penerapan Unggah-Ungguh bahasa Jawa dalam bermasyarakat khususnya masyarakat Jawa di daerah sekitar Jawa Tengah, Yogyakarta dan sekitarnya. Unggah-ungguh bahasa Jawa memberikan pembeda dalam berinteraksi dengan orang sebaya atau sederajat, dengan orang yang lebih tua, atau lebih tinggi status sosialnya.

Teks Lengkap:

137-141

Referensi


Tim Balai Bahasa Yogyakarta. 2011. Kamus Bahasa Jawa (Bausastra Jawa) Edisi 2. Yogyakarta: Kanisius.

Penjelasan lengkap tentang Unggah-Ungguh Basa Jawa. https://www.youtube.com/watch?v=t8KzyEK3nUE

Chotimah, Chusnul dkk. 2019. “Analisis Penerapan Unggah Ungguh Bahasa Jawa dalam Nilai Sopan Santun”. Internasional Journal of Elementery Education. Vol 3, No 2.




DOI: https://doi.org/10.24176/jpp.v3i2.6963

Article Metrics

Abstract views : 5105| 137-141 views : 15695

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

real
time web analytics Jurnal Prakarsa Paedagogia Status

Negara Asal Pengunjung:

Flag Counter

Jurnal Prakarsa Paedagogia dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 International License.

Dedicated to: