Pengaruh Variasi Waktu Pegeringan dan Campuran Cangkang Kelapa Sawit dan Buah Pinus terhadap Karakteristik Biomassa

Kholiq Deliasgarin Radyantho, Adnan Rusdan, Doddy Suanggana, Ahmad Anas Arifin, Hadhimas Dwi Haryono, Faisal Manta

Sari


Menurut International Energy Agency (IEA), permintaan energi dunia diperkirakan akan meningkat sebesar 45% hingga tahun 2030, dengan sekitar 80% kebutuhan energi masih dipenuhi oleh bahan bakar fosil. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan energi alternatif menjadi sangat mendesak, dan biomassa menjadi salah satu solusi utama. Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang berasal dari bahan organik yang dapat diperbarui dalam waktu singkat, serta memiliki manfaat seperti menjadi bahan bakar pembangkit listrik dan mengurangi limbah organik yang belum dimanfaatkan dengan baik. Salah satu limbah organik yang kurang dimanfaatkan adalah limbah pengolahan kelapa sawit, seperti cangkang sawit, serta limbah buah pinus karena ketersediaannya dari industri sawit dan hutan pinus, serta kemampuannya mengurangi dampak lingkungan. Penelitian ini mengkaji pengaruh variasi komposisi campuran dan waktu pengeringan terhadap kadar air, nilai kalor, dan kadar abu biomassa/biobriket dari campuran cangkang kelapa sawit dan buah pinus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa dengan komposisi KC4 memiliki kadar air tertinggi (11,89%) dan tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 1683:2021, sementara komposisi lainnya memenuhi standar kadar air. Dalam pengujian kadar abu, semua variasi komposisi dan waktu pengeringan melebihi standar SNI (≥ 10%). Namun, pada pengujian nilai kalor, semua variasi memenuhi standar SNI, dengan nilai tertinggi pada WP3 (6643,18 cal/g). Analisis ANOVA menunjukkan bahwa baik variasi komposisi campuran maupun waktu pengeringan secara signifikan memengaruhi kadar air dan kadar abu, namun hanya waktu pengeringan yang signifikan memengaruhi nilai kalor biomassa.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Parinduri, L., & Parinduri, T. (2020). Konversi Biomassa Sebagai Sumber Energi Terbarukan. Journal of Electrical Technology, 5(2), 88–92. https://www.dosenpendidikan. [2] Hantono, E. J. (2016). Pemanfaata Bunga Pinus Dalam Pembuatan Papan Partikel Sebagai Bahan Dalam Pembuatan Produk Kerajinan ( Studi Kasus : Hutan pinus di karangpucung , Cilacap , Jawa Tengah ) Utilization Of Fine Flowers In The Manufacture Of Particle Board . Art & Design, 3(3), 1–7. [3] A.S. Silitonga dan H. Ibrahim. (2020). Energi Baru & Terbarukan. Jakarta: Deepublish. [4] PT Sinar Mas Agro Resources and Technology tbk. (2022). Obligasi Berkelanjutan IV SMART Tahap 1 Tahun 2022. Jakarta. [5] Wijianti, E. (2017). Briket Arang Berbahan Campuran Ampas Daging Buah Kelapa dan Tongkol Jagung. Jurnal Teknik Mesin Vol. 3. No. 1. p30-35. [6] Badan Standardisasi Nasional. (2021) Arang kayu. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. [7] Tjutju, N., Desviana, dan Sofyan, K. (2013). Tempurung Kelapa Sawit (TKS) Sebagai Bahan Baku Alternatif untuk Produksi Arang Terpadu dengan Pyrolegneous. Jurnal Ilmu Teknologi Kayu Trop., Vol. 3, p39-44. [8] Kurniawan, O., dan Marsono. (2008). Superkarbon “Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Tanah dan Gas”. Jakarta: Penebar Swadaya. [9] Kuspradini, H., Rosamah, E., Sukaton, E., Arung, E., T., dan Kusuma, I. W. (2016). Pengenalan Jenis Getah Gum-Lateks-Resin. Samarinda: Mulawarman University Press. [10] Hidayati, N. R. (2018). Briket dari Limbah Biomassa. Dalam Teknologi Pemanfaatan Limbah. Magetan: CV. AE Media Grafika. p6. [11] Moeksin. R., Pratama, KGS. A. A., dan Tyani, D. R., (2017). Pembuatan Briket Bioarang dari Campuran Limbah Tempurung Kelapa Sawit dan Biji Karet. Jurnal Teknik Kimia, 23 (3). p146. [12] Purwanto, D. (2011). Arang dari Limbah Tempurung Kelapa Sawit. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 29 (1), p57-66. [13] Nurhaji, Hmsina, Tang, M., & Gazali, A. (2020). karakteristik arang briket buah pinus/tusam (P. Merkusi Jungh. at de Vriese). Saintis, 1(1), 23–32. [14] Siagian & Ginting. (2013). Studi Pembuatan Briket Arang Dari Tanah Gambut Sebagai Solusi Praktis Pengganti Kayu Bakar. JurPC, 9–9. https://doi.org/10.7328/jurpcb2013287124 [15] Yuriandala, Y. (2020). Pemanfaatan Sampah Organik (Kelapa Muda, Tulang Ikan Dan Limbah Udang) Di Kawasan Pantai Glagah Kulonprogo Yogyakarta. Jurnal Mineral, Energi, Dan Lingkungan, 4(1), 32. https://doi.org/10.31315/jmel.v4i1.3092 [16] Retnawati, E., Apriani, I., & Sulastri, A. (2023). Pemanfaatan Sampah Organik dan Serbuk Kayu Menjadi Biobriket sebagai Energi Alternatif. Jurnal Dampak, 20(1), 43. https://doi.org/10.25077/dampak.20.1.43-48.2023 [17] Utomo, S. (2013) ‘Komposisi Optimal Serbuk Kayu Gergaji Dan Oli Bekas Pada Pembuatan Briket Kayu’, 2(september 2016), pp. 1–6. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.24853/konversi.2.2.%25p. [18] Alfernando, O., Lince Muis, Siti Junaida, Malem K. Ginting, & Muhammad Haviz. (2023). Analisis Pengaruh Waktu Torefaksi Terhadap Kualitas Biobriket dari Cangkang Kelapa Sawit (Palm Oil Shell). Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu Dan Aplikasi Teknik, 21(2), 181–190. https://doi.org/10.55893/jt.vol21no2.449 [19] Alfernando, O., Lince Muis, Siti Junaida, Malem K. Ginting, & Muhammad Haviz. (2023). Analisis Pengaruh Waktu Torefaksi Terhadap Kualitas Biobriket dari Cangkang Kelapa Sawit (Palm Oil Shell). Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu Dan Aplikasi Teknik, 21(2), 181–190. https://doi.org/10.55893/jt.vol21no2.449 [20] Radyantho, K. D., Qolbi, S. N., Manta, F., Suanggana, D., & Iskandar, M. (2023). Effect of adhesive variation on the characteristic of palm shells‘ biomass briquettes. International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, 8(4). https://doi.org/10.12962/j25481479.v8i4.18661




DOI: https://doi.org/10.24176/cra.v7i4.13946

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

View My Stats

Indexed by:

gs      

Flag Counter

Jurnal Crankshaft is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Dedicated to: