NILAI SOSIAL DALAM CERITA LISAN “KI AGENG LEDAN” DI KECAMATAN KRAGAN KABUPATEN REMBANG

Dwi Saputra

Abstract


Abstract

The purpose of this study is to analyze the narrative structure and social values contained in the oral story of Ki Ageng Ledan. The research design is qualitative with analytical methods based on Axel Olrix's theory. The results of the analysis show that the oral story of Ki Ageng Ledan prioritizes the narrative structure to build the storyline. The existence of the narrative structure in the oral story of Ki Ageng Ledan is interrelated and does not stand alone. The social values in Ki Ageng Ledan's story include values: devotion, help, kinship, caring, discipline, empathy, tolerance, and cooperation.

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis struktur naratif dan nilai – nilai social yang terdapat dalam cerita lisan Ki Ageng Ledan. Adapun ancangan penelitian nya kualitatif dengan metode analisis berdasarkan teori Axel Olrix. Hasil analisis menunjukkan bahwa cerita lisan Ki Ageng Ledan mengutamakan struktur naratif untuk membangun jalannya cerita. Keberadaan struktur naratif dalam cerita lisan Ki Ageng Ledan saling berkaitan dan tidak berdiri sendiri. Adapun nilai social dalam cerita Ki Ageng Ledan mencakup nilai: pengabdian, tolong menolong, kekeluargaan, kepedulian, disiplin, empati, toleransi, dan kerjasama.


Keywords


Folklore; Ki ageng Ledan; narrative structure; social values

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


YS,Kusaeri. (2009). Dongeng Rakyat Kabupaten Rembang Jilid 2. Rembang: Duta Mulia.

Kanzunnudin, M. (2021). Nilai Sosial Dalam Cerita Lisan “ Mbah Suto Bodo ” Di Kabupaten Pati. Indonesia Language Education and Literature, 7 (1), 152 – 166.

Afriadi, D. (2019). Teater Bangsawan Muda, Formula Pertunjukan Drama Melayu Bangsawan Masa Kini. Jurnal Ilmu Budaya, 15(2), 115-126.

Andayani, T. R. (2012). Studi Meta-analisis: Empati dan Bullying. Buletin Psikologi, 20(1-2), 36–51.

Bashori, K. (2017). Menyemai Perilaku Prososial di Sekolah. Sukma: Jurnal Pendidikan, 1(1), 57-92.

Creswell, J. W. (2015). Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approaches. Terjemahan Ahmad Lintang Lazuardi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fama, A. (2016). Komunitas Masyarakat Pesisir di Tambak Lorok, Semarang. Sabda, 11(2), 65-75.

Firziandini, I. O., Haryanto, D., & Ilham, M. (2018). Analisis Struktur Naratif Pada Film Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar Dalam Membangun Adegan Dramatik. Publikasi Budaya, 6(2), 140-146.

Hartitom, Simatupang, G.R. L. L., & Ganap, V. (2019). Rabab Pasisia sebagai Pertunjukan Seni Tutur di Kabupaten Pesisir Selatan. Resital, 20(1), 1-12.

Hastuti, H. (2019). Citra Tetuntel Tuntel dan Tegodek Godek Dalam Cerita Rakyat dari Lombok Nusa Tenggara Barat Karya G. Parman dan Slamet Riyadi Ali. Humanitatis: Journal on Language and Literature, 5(2), 140-147.

Haywarda, P. & Kuwahara, S. (2014). Takarajima: A Teasured Island Exogeneity, Folkloric Indentity and Local Branding. Journal of Marine and Island Cultures. Production and hosting By Elsevier B.V. on behalf of Institution for Marine and Island Cultures, Mokpo National University.

Kanzunnudin, M. (2019). “Struktur, Nilai, dan Fungsi Cerita Rakyat Pesisir Timur Jawa Tengah”. Disertasi. Universitas Negeri Semarang.

Kanzunnudin, M. & Fathurohman, I. (2019). “Narrative Structure and Function of Kayi Telingsing Stories”. ICONECT: Proceeding of the 2nd International Conference Education Culture and Technology.

Kofia, R., Yusuf, M., & Abbas, I. (2021). Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila (Studi Orientasi Nilai-Nilai Toleransi Peserta Didik di SMA Negeri 6 Kota Ternate). Jurnal Geocivic, 4(1), 1-8.

Lestari, U. F. R. (2016). Hukum - Hukum Epos Axel Olrix Dalam Struktur Dongeng Ormu, Papua. Kibas Cenderawasih, 13(1), 81-94.

McDowell, J. H. (2018). Folklore and Sociolinguistics. Humanities, 7(9), 1-12. Nasution, B. J. (2014). Kajian Filosofis Tentang Konsep Keadilan dari Pemikiran Klasik Sampai Pemikiran Modern. Yustisia, 3(2), 118-130.

Nurgiyantoro, B. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pramulia, P. (2018). Pergelaran Wayang Kulit Sebagai Media Penanaman Karakter Anak. FONEMA, 1(1), 64-73.

Purwadi. (2012). Folklor Jawa. Yogyakarta: Pura Pustaka.
Qomariyah, U. (2018). Elevation Of Human Character Based On Local Wisdom Through Folklore Which Contains Prophetic Values As A Strategy Of Strengthening The Nation’s Competitiveness. Lingua: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, XIV(2), 148-156.

Retno M, L. A. (2017). Cerita Rakyat Ondorante Pembentuk Pola Perilaku dan Identitas Masyarakat. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 12(3), 39-49.

Saetban, A. A. (2020). Internalisasi Nilai Disiplin melalui “Perencanaan” Orang Tua dalam Membentuk Karakter Baik Remaja. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP Kusuma Negara, 12(1), 90-98.

Saputra, R., Rukajat, A., & Herdiana, Y. (2021). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Lingkungan Keluarga. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(2), 395-405.

Saraswati, A. J., Bramasta, D., & Eka, K. I. (2020). Nilai Kepedulian Sosial Siswa Sekolah Dasar. JRDP (Jurnal Riset Pendidikan Dasar), 1(1), 1-5.

Satori, D. & Komariah, A. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sauri, S. (2020). Nilai-Nilai Sosial Dalam Novel Hujan Karya Tere Liye Sebagai Bahan Pembelajaran Kajian Prosa Pada Mahasiswa Program Studi Diksatrasiada Universitas Mathla’ul Anwar Banten. Jurnal Literasi, 4(1),38-45

Sudikan, S. Y. (2014). Metode Penelitian Sastra Lisan. Lamongan: Pustaka Ilalang Group.

Sugiri, D. (2017). Produk Media Dalam Pembelajaran Sastra: Pengkajian Sejarah dan Legitimasi Kekuasaan Dalam Novel ADBM dan NSSI Karya S.H Mintardja. Jurnal Pena Indonesia. Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya, 3(1), 16-30.

Teeuw, A. (2015). Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Balai Pustaka


Article Metrics

Abstract views : 78| PDF views : 40

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.