Campur Kode Komunikasi Guru dan Siswa dalam Pembelajaran di SD Negeri 3 Jebol

Ahmad Syaifuddin
Endah Putri Utami
Selsia Kusumatiara
Agus Darmuki

Abstract


Campur kode mengacu pada penggunaan kode bahasa kedua atau bahasa asing dalam bahasa pertama ketika bahasa kedua atau bahasa asing digunakan karena struktur bahasa kedua atau bahasa asing yang digunakan tidak diketahui. Proses belajar mengajar di SD Negeri 3 Jebol juga terdapat Campur Kode. Hal tersebut tidak hanya terjadi pada siswa, tetapi juga dapat terjadi pada guru yang mempunyai latar belakang bahasa (bahasa ibu) yang sama denga siswa, seorang guru menggunakan bahasa daerah atau bahasa ibu agar siswa-siswa yang sedang diajarkannya mengerti dengan pembelajaran yang diajarkan, dalam masyarakat umum, campur kode sering terjadi karena bahasa yang satu dengan bahasa yang yang lain dapat saling melengkapi. Tujuan penelitian adalah Mendeskripsikan bentuk Campur Kode komunikasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di SD Negeri 3 Jebol, Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya Campur Kode komunikasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di SD Negeri 3 Jebol dan Mendeskripsikan pengaruh Campur Kode yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode yang mendeskripsikan hasil penelitian menggunakan kata-kata. Campur kode yang sering dilakukan oleh guru dan siswa yaitu campur kode dengan penyisipan unsur berupa kata, sedangkan faktor yang paling sering menyebabkan guru dan siswa melakukan campur kode adalah faktor kebahasaan. Hal ini terjadi karena guru memilih kosakata yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari, yaitu kosakata bahasa Jawa sehingga siswa dapat lebih cepat memahami apa yang disampaikan guru.


Keywords


bahasa, komunikasi, campur kode

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Kridalaksana. (2009). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Wijana, Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. (2006). Sosiolinguistik Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahardi, Kuncana. (2010). Kajian Sosiolinguistik. Yogyakarta: Ghalia Indonesia.

Chaer, A. (2015). Filsafat Bahasa. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sondakh, P. G. (2019). Penggunaan Alih Kode Oleh Youtubers Indonesia.Jurnal Elektronik Universitas SAM Ratulangi, 15

Chaer, A. (2010). Kesantunan Berbahasa. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nababan, P. (1993). Sosiolinguistik : Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia.

Sumarsono, & Partana , P. (2007). Sosiolinguistik. Yogyakarta: SABDA (Lembaga Studi Agama, Budaya dan Perdamaian).

Hudson, R. (1995). Sosiolinguistik. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hidayati, N. A., & Darmuki, A. . (2021). Penerapan Model Auditory Intellectually Repetition (AIR) untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Mahasiswa . Jurnal Educatio FKIP UNMA, 7(1), 252–259.

Wijana, I. D., & Rohmadi, M. (2016). Sosiolinguistik Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suandi, I Nengah. (2014). Sosiolinguistik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Fanani, A., & Zico Ma'u, J. A. (2018). Code Switching and Code Mixing in English Learning Process. Ling Tera, 68-77.

Moleong, L. J. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.




DOI: https://doi.org/10.24176/sinesis.v1i1.9342

Article Metrics

Abstract views : 69| PDF views : 32

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Sinesis

ISSN

e-ISSN