Kontribusi Stres Akademik dan Dukungan Sosial Keluarga dalam Memprediksi Perilaku Self-Harm pada Remaja
Abstract
This study aims to examine the relationship between academic stress and family social support with self-harm behavior in adolescents. The participants consisted of 157 adolescents selected using purposive sampling. Data were collected using three psychological scales: self-harm behavior, academic stress, and family social support. The results showed a highly significant relationship between academic stress and family social support with self-harm behavior, with a correlation coefficient of 0.931 and a significance value of 0.000 (p < 0.01). The effective contribution of the two variables to self-harm behavior was 86.7%. The first minor hypothesis revealed a highly significant positive relationship between academic stress and self-harm behavior (r = 0.928, p < 0.01), indicating that higher academic stress is associated with a greater tendency for adolescents to engage in self-harm. The second minor hypothesis showed a highly significant negative relationship between family social support and self-harm behavior (r = -0.453, p < 0.01), meaning that greater family support is linked to lower levels of self-harming behavior. These findings support both hypotheses and emphasize the crucial role of academic stress and family support in influencing self-harm behavior among adolescents.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres akademik dan dukungan sosial keluarga dengan perilaku self-harm pada remaja. Subjek penelitian berjumlah 157 remaja yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data diperoleh menggunakan tiga skala psikologis, yaitu skala perilaku self-harm, stres akademik, dan dukungan sosial keluarga. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara stres akademik dan dukungan sosial keluarga dengan perilaku self-harm, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.931 dan nilai signifikansi 0.000 (p < 0.01). Sumbangan efektif kedua variabel terhadap perilaku self-harm sebesar 86.7%. Uji hipotesis minor pertama menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara stres akademik dan perilaku self-harm (r = 0.928, p < 0.01), yang berarti semakin tinggi stres akademik, semakin tinggi pula kecenderungan remaja melakukan self-harm. Sementara itu, hasil uji hipotesis minor kedua menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dan perilaku self-harm (r = -0.453, p < 0.01), yang menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial keluarga, maka kecenderungan perilaku self-harm semakin rendah. Dengan demikian, kedua hipotesis diterima dan menunjukkan peran penting stres akademik dan dukungan keluarga dalam perilaku self-harm remaja.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adrianto Y., Dimala, C. P., & Hakim, A. R. (2024). Pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap resilience dengan dimediasi self-esteem pada narapidana remaja di lapas klas iia Karawang. Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang, 4(1), 71–79.
Amiroh, S. N., Alyan, W. L., & Rozak, R. W. A. (2024). Analisis dukungan sosial terhadap ide bunuh diri pada remaja social support analysis of suicidal ideation in adolescents. Jurnal Ilmu Psikologi Dan Kesehatan, 2(3), 263–274. https://doi.org/10.47353/sikontan.v2i3.1778
Armstrong, M., & Trainor, G. (2010). Helping Children and Young People Who Self-Harm. Routledge.
Asyafina, N., & Salam, N. E. (2022). Fenomena mahasiswa pelaku self harm di Kota Pekanbaru. Jurnal Pendidkan Tambusai, 6(3), 13930–13936.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (2nd ed.). PUSTAKA PELAJAR.
Azzahra, A., Wahyuni, S., & Arneliwati. (2023). Hubungan stres akademis dan non akademis terhadap perilaku self-harm pada mahasiswa Universitas Riau. Jurnal Nurse, 6(1), 1–12.
Barseli, M., Ifdil, I., & Nikmarijal, N. (2017). Konsep stres akademik siswa. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 5(3), 143–148. https://doi.org/10.29210/119800
Brugha, T. S. (1993). Social Support and Psychiatric Disorder Research findings and guidelines for clinical practice (1st ed.). Routledge.
Budiastuti, D., & Bandur, A. (2018). Validitas dan reliabilitas penelitian. Mitra Wacana Media.
Carroll, R., Metcalfe, C., & Gunnell, D. (2014). Hospital presenting self-harm and risk of fatal and non-fatal repetition: systematic review and meta-analysis. PloS One, 9(2), 1–9. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0089944
Dini, A. R., Novianti, D., Lestari, N. H., Yuliana, A. T. R. D., & Fadhlurrahman. (2025). Peran pengelola pesantren dalam menyelesaikan permasalahan di pondok pesantren al-manar putri. Akhlak: Jurnal Pendidikan Agama Islam Dan Filsafat, 2(2), 154–171. https://doi.org/10.61132/akhlak.v2i2.654
Distina, P. P. (2021). Intervensi mindful breathing untuk mengatasi stres akademik pada remaja sekolah menengah atas. Psychosophia: Journal of Psychology, Religion, and Humanity, 3(2), 124–140. https://doi.org/10.32923/psc.v3i2.1756
Elvira, S. R., & Sakti, H. (2021). Eksplorasi pengalaman nonsuicidal self-injury (nssi) pada wanita dewasa awal : Sebuah interpretative phenomenological analysis. Jurnal Empati, 10(5), 310–327.
Fadilla, S., & Ardi, Z. (2024). Hubungan antara loneliness dengan tindakan self-harm pada siswa smp di Kota Padang. MASALIQ:Jurnal Pendidikan Dan Sains, 4(5), 965–977. https://doi.org/10.58578/masaliq.v4i5.3384
Frency, M. P., & Agustina, A. (2021). The role of family social support on learning motivation: a study on high school students. Journal of Affective Disorders, 1167–1172.
Gardner, K. J., Bickley, H., Turnbull, P., Kapur, N., Taylor, P., & Clements, C. (2020). The significance of site of cut in self-harm in young people. Journal of Affective Disorders, 266, 603–609. https://doi.org/10.1016/j.jad.2020.01.093
Handayani dkk. (2021). Dinamika Perkembangan Remaja. Kencana.
Ibda, H., Wulandari, T. S., Abdillah, A., Hastuti, A. P., & Mahsun, M. (2023). Student academic stress during the covid-19 pandemic: a systematic literature review. International Journal of Public Health Science, 12(1), 286–295. https://doi.org/10.11591/ijphs.v12i1.21983
Ihsan, Jaliil, A., Dewi Yulia Irvani, & Wahyuni Sri. (2020). Mekanisme koping dan prestasi belajar mahasiswa yang ikut dan yang tidak ikut organisasi. Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, 1(1), 58–70. https://www.online-journal.unja.ac.id/JINI
Indrakesume, I. (2024, March 13). Mewaspadai Fenomena Self Harm. Solopos.Com.
Julianto, E. K., Ardianti, I., & Abidin, A. Z. (2024). Hubungan dukungan keluarga dengan perilaku non suisidal self injury (nssi) pada remaja di Desa Sumberrejo Trucuk Bojonegoro. Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, 14(1), 17–22.
Khansa dkk, F. A. (2021). Perkembangan anak & remaja di era digital. CV. Bintang Semesta Media.
Klonsky, E. D., & Muehlenkamp, J. J. (2007). Self-injury: a research review for the practitioner. Journal of Clinical Psychology, 63(11), 1045–1056. https://doi.org/10.1002/jclp.20412
Lubis, I. R., & Yudhaningrum, L. (2020). Gambaran kesepian pada remaja pelaku self harm. JPPP - Jurnal Penelitian Dan Pengukuran Psikologi, 9(1), 14–21. https://doi.org/10.21009/jppp.091.03
Melasti, K. Y., Ramli, M., & Utami, N. W. (2022). Self-injury pada kalangan remaja sekolah menengah pertama dan upaya penanganan dalam layanan bimbingan dan konseling. Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, Dan Pengelolaan Pendidikan, 2(7), 686–695. https://doi.org/10.17977/um065v2i72022p686-695
Nasution, F. Z., & Angraini, S. (2021). Gambaran perilaku self harm pada remaja. Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan, 1(1), 121–137.
Nemati, H., Sahebihagh, M. H., Mahmoodi, M., Ghiasi, A., Ebrahimi, H., Atri, S. B., & Mohammadpoorasl, A. (2020). Non-suicidal self-injury and its relationship with family psychological function and perceived social support among iranian high school students. Journal of Research in Health Sciences, 20(1). https://doi.org/10.34172/jrhs.2020.04
Pamungkas, D. S., Sumardiko, D. N. Y., & Makassar, E. F. (2024). Dampak-dampak yang terjadi akibat disregulasi emosi pada remaja akhir: kajian sistematik. Jurnal Psikologi, 1(4), 1–15. https://doi.org/10.47134/pjp.v1i4.2598
Pardede, A. B., Mandang, J. H., & Kumaat, T. D. (2022). Self-control remaja yang melakukan self-harm di Kota Bitung. Psikopedia, 3(2), 79–85.
Periantalo, J. (2015). Validitas alat ukur psikologi: aplikasi praktiks (1st ed.). Pustaka Pelajar.
Puteri, N. M. (2023, December 4). Perilaku self-harm meningkat pada remaja indonesia: krisis kesehatan mental. Kumparan.Com.
Putri, C. G., & Soetjiningsih, Chr. H. (2019). Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar pada remaja yang orang tuanya bercerai. Jurnal Mitra Pendidikan, 1(5), 644–656.
Putro, K. Z. (2017). Memahami ciri dan tugas perkembangan masa remaja. Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 17(1), 25–32.
Qonita, A. A., Shidiqoh. Aisyah, Ramadlani, R. S., Wulandari, W. C., & Agustanti, A. (2023). Faktor-faktor pendorong self harm pada santri remaja putri. Islamic Education and Counseling Journal, 2(1), 2023.
Rahma, U., & Rahayu, E. W. (2018). Peran dukungan sosial keluarga dalam membentuk kematangan karier siswa smp. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 11(3), 194–205. https://doi.org/10.24156/jikk.2018.11.3.194
Rahmatika, S., & Syahidin. (2024). Mengatasi self-harm di kalangan remaja: pendekatan pendidikan karakter dalam perspektif islam. RISOMA : Jurnal Riset Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 2(4), 177–184. https://doi.org/10.62383/risoma.v2i4.140
Ratida, A. R. P., Noviekayati, ,IGAA, & Rina, A. P. (2023). Hubungan dukungan sosial dan kecenderungan perilaku menyakiti diri (self-injury) pada remaja dari orang tua bercerai. Psikovidya, 27(2), 33–41.
Sancahya, A. A., & Susilawati, L. K. (2014). Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan self esteem pada remaja akhir di Kota Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 1(3), 52–62. http://www.childdevelopmentinfo.com/parenting/self_esteem.
Sun, J., Dunne, M. P., Hou, X., & Xu, A. (2011). Educational stress scale for adolescents: development, validity, and reliability with chinese students. Journal of Psychoeducational Assessment, 6, 534–546.
Uchino, B. N. (2006). Social support and physical health: understanding the health consequences of realtionship (1st ed.). Oxford University.
Williams, L. D. (2018). Young people who self-harm: a guide for school staff. University of Oxford.
Zulfikar, R., Sari, F. P., Fatmayati, A., Wandini, K., Haryati, T., Jumini, S., Nurjanah, Annisa, S.,
Kusumawardhani, O. B., Mutiah, R., Linggi, A. I., & Fadilah, H. (2024). Metode penelitian kuantitatif (Teori, Metode, dan Praktik) (E. Damayanti, Ed.; 1st ed.). Widina Media Utama.
DOI: https://doi.org/10.24176/ekspresi.v2i1.14769
Refbacks
- There are currently no refbacks.

Jurnal Psikologi Ekspresi
is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License