PENGGUNAAN PERMAINAN BAHASA DALAM PIDATO PEMILIHAN PRESIDEN 2019: STUDI KASUS PIDATO JOKOWI
Abstract
Artikel ini membahas penggunaan permainan bahasa (language games) sebagai sarana berkomunikasi untuk mengungkap suatu makna melalui permainan bahasa yang digunakan dalam kasus bahasa politik. Tujuan dari artikel ini adalah untuk untuk membuka wawasan masyarakat serta membangun sikap kritis untuk mengerti maksud dari makna bahasa melewati pemahaman nilai-nilai yang terkadung dalam ujaran tersebut, terutama bahasa politik. Sehingga, masyarakat memiliki pemahaman yang baik dalam dapat memilih pemimpin yang sesuai untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Landasan teori yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan pemikiran dari filsuf Ludwig Wittgenstein II mengenai permainan bahasa (language game) dengan penambahan pemahaman melalui perspektif filsuf John Langshaw Austin. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam artikel ini menggunakan metode kualitatif serta studi kasus, penulis menggunakan dua data pidato Bapak Jokowi dalam konteks yang bersamaan, pidato pemilihan presiden dimana beliau sedang mendeklarasikan pasangan wakil presidennya kepada masyarakat pada bulan Agustus 2018, yang diambil melalui sumber situs Youtube (internet). Kemudian, penulis menggunakan metode transkripsi ortografis dalam pengolahan data dan menganalisisnya. Setelah proses analis selesai dapat disimpulkan bahwa permainan bahasa digunakan dalam penyampaian pidato Jokowi yang bertujuan untuk meyakinkan dan memperoleh kepercayaan masyarakat melalui penggunaan bahasa performatif, analogi, metafora, dan pembentukan identitas seseorang yang dalam hal ini adalah Ma’aruf Amin sebagai calon wakil presiden.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.24176/kredo.v4i1.4921
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
In Collaboration With:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.