KISAH PENAMAAN TEMPAT WISATA DI BANTEN SEBAGAI BAHAN PROMOSI WISATA DIGITAL DAN BAHAN AJAR BIPA (BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING) DI ERA PANDEMI COVID-19
Abstract
Pada masa pandemi Covid-19, wisata Banten mengalami penurunan drastis. Diperlukan upaya untuk mempromosikan potensi wisata Banten agar kembali menarik perhatian banyak orang. Promosi wisata secara digital menjadi pilihan yang paling tepat di zaman ini. Banten memiliki tempat wisata dengan berbagai nama menarik, tetapi masih banyak wisatawan yang tidak mengetahui tentang latar belakang nama tempat wisata tersebut, mulai dari asal usul hingga makna setiap namanya. Hal ini disebabkan minimnya dokumentasi cerita sejarah dari setiap nama tempat wisata di Banten. Jika dikaji lebih dalam, kisah sejarah penamaan (naming) tempat wisata tersebut dapat menjadi daya pikat bagi wisatawan, termasuk mahasiswa asing yang sedang belajar bahasa Indonesia di Banten. Penelitian ini bermaksud menemukan dan mengidentifikasi asal mula penamaan tempat wisata di Banten. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penamaan menurut Abdul Chaer yang mengungkapkan sembilan jenis penamaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif bersifat deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi dan wawancara. Setelah data dianalisis, hasilnya diolah dan disajikan dalam bentuk video digital yang disebarluaskan melalui kanal YouTube. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan promosi wisata Banten dan bahan ajar daring dalam pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing).
Keywords
Penamaan, Tempat Wisata, Digital, BIPA
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.24176/kredo.v5i1.6537
Article Metrics


Refbacks
- There are currently no refbacks.
In Collaboration With:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.