Perilaku Phubbing dan Kepuasan Pernikahan pada Pasangan Suami Istri

Eka Jannatuna’im
Fikrie Fikrie

Abstract


Perilaku phubbing adalah perilaku mengabaikan seseorang dalam lingkungan sosial dengan lebih terfokus pada smartphone, dan cenderung mengabaikan pembicaraan saat sedang melakukan interaksi dengan orang yang ada disekitarnya. Dalam pernikahan dibutuhkan komunikasi yang baik di antara suami-istri agar tercapainya kepuasan pernikahan antara keduanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan perilaku phubbing dengan kepuasan pernikahan pada orang yang sudah menikah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Subjek penelitian ini berjumlah 100 orang dengan kriteria, yaitu laki-laki atau perempuan yang sudah menikah, dalam ikatan/status pernikahan (tidak cerai mati/cerai hidup), usia pernikahan minimal 2 tahun, tinggal serumah dengan pasangan (bukan pasangan jarak jauh), individu berada pada usia dewasa awal dan dewasa tengah, memiliki anak dan menggunakan smartphone di kesehariannya. Data dikumpulkan dengan skala perilaku phubbing dan kepuasan pernikahan. Pengambilan data dilakukan secara daring menggunakan aplikasi formulir google (google form) yang berisi instrumen penelitian, yang disebarkan melalui forum media sosial. Hipotesis alternatif yang diajukan oleh peneliti ditolak dan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku phubbing dengan kepuasan pernikahan pada orang yang sudah menikah (r sama dengan -0,120 dan p sama dengan 0,234)


Keywords


kepuasan pernikahan; perilaku phubbing

Full Text:

PDF

References


Amalia, N., Moita, S., & Tawulo, M. A. (2018). Dampak penggunaan teknologi handphone terhadap pola interaksi suami dan istri. Neo Societal, 3(2), 400-407.

Canel, A. N. (2013). The development of the marital satisfaction scale (MSS). Educational Sciences: Theory & Practice, 13(1), 97-117.

Chotpitayasunondh, V., & Douglas, K. M. (2016). How “phubbing” becomes the norm: the antecedents and consequences of snubbing via smartphone. Computers in Human Behavior, 63, 9-18. https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.05.018.

Chotpitayasunondh, V., & Douglas, K. M. (2018). The effects of "phubbing" on social interaction. Journal of Applied Social Psychology, 48(6), 304-316. https://doi.org/10.1111/jasp.12506.

CİZMECİ, E. (2017). Disconnected, though satisfied: phubbing behavior and relationship satisfaction. The Turkish Online Journal of Design, Art and Communication - TOJDAC, 7(2), 364-375. 10.7456/10702100/018.

Daeng, I. T., Mewengkang, N., & Kalesaran, E. R. (2017). Penggunaan smartphone dalam menunjang aktivitas perkuliahan oleh mahasiswa Fispol Unsrat Manado. E-journal Acta Diurna , 6(1), 1-15 .

DeVito, J. A. (2014). Human Communication: The Basic Course (2-download). Pearson Higher Ed.

Farida, A., Salsabila, U. H., Hayati, L. L., & Ramadhani, J. (2021). Optimasi gadget dan implikasinya terhadap pola asuh anak. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(8), 1701-1710.

Harlina, Y. (2015). Dampak komunikasi jejaring sosial terhadap kehidupan perkawinan dalam islam. Hukum Islam, 15(1), 83-108.

Hurlock, E. B. (2011). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga.

Istiqomah, I., & Mukhlis. (2015). Hubungan antara religiusitas dengan kepuasan perkawinan. Jurnal Psikologi, 11(2), 71-78.

Karadağ, E., Tosuntaş, Ş. B., Erzen, E., Duru, P., Bostan, N., Şahin, B. M., Babadağ, B. (2015). Determinants of phubbing, which is the sum of many virtual addictions: a structural equation model. Journal of Behavioral Addictions, 4(2), 60-74. https://doi.org/10.1556/2006.4.2015.005.

Kurdek, L. A. (2005). Gender and marital satisfaction early in marriage: a growth curve approach. Journal of Marriage and Family, 67, 68-84.

Luthfi, M. (2017). Komunikasi interpersonal suami dan istri dalam mencegah perceraian di Ponorogo. ETTISAL Journal of Communication, 2(1), 51-63. https://doi.org/10.21111/ettisal.v2i1.1413.

Ng, K.-M., Loy, J. T.-C., MohdZain, Z., & Cheong, W. (2013). Gender, race, adult attachment and marital satisfaction among Malaysians. The Family Journal, 21(2), 198-207. https://doi.org/10.1177/1066480712468268.

Olson, D. H., & DeFrain, J. (2006). Marriages & families: intimacy, diversity and strengths 5th edition. McGraw-Hill.

Olson, D. H., DeFrain, J., & Skogrand, L. (2011). Marriages and families: intimacy, diversity, and strengths, seventh edition. McGraw-Hill.

Peleg, O. (2008). The relation between differentiation of self and marital satisfaction: what can be learned from married people over the course of life?. The American Journal of Family Therapy, 36, 1–14. https://doi.org/10.1080/01926180701804634.

Pudjibudojo, J. K., Handadari, W., Wulandar, P. Y., Kesumaningsari, N. P., Bawono, Y., Elgeka, H. W., D. I. (2019). Bunga rampai psikologi perkembangan: memahami dinamika perkembangan anak. Zifatama Jawara.

Roberts, J. A., & David, M. E. (2016). My life has become a major distraction from my cell phone: partner phubbing and relationship satisfaction among romantic partners. Computers in Human Behavior, 54(C), 134-141. https://doi.org/10.1016/j.chb.2015.07.058.

Rumondor, P. C. (2011). Gambaran penyesuaian diadik pada pasangan dewasa muda di awal pernikahan. HUMANIORA, 2(1), 368-476. https://doi.org/10.21512/humaniora.v2i1.3057.

Safarzadeh, S., Esfahaniasl, M., & Bayat, M. R. (2011). The relationship between forgiveness, perfectionism and intimacy and marital satisfaction in Ahwaz Islamic Azad University Married Students. Middle-East Journal of Scientific Research, 9(6), 778-784.

Santrock, J. W. (2002). Life-span developmen: perkembangan masa hidup jilid 2. Erlangga.

Sari, K. (2012). Forgiveness pada istri sebagai upaya untuk mengembalikan keutuhan rumah tangga akibat perselingkuhan suami. Jurnal Psikologi Undip, 11(1), 50-58. https://doi.org/10.14710/jpu.11.1.9.

Soraiya, P., Khairani, M., Rachmatan, R., Sari, K., & Sulistyani, A. (2016). Kelekatan dan kepuasan pernikahan pada dewasa awal di Kota Banda Aceh. Jurnal Psikologi Undip, 15(1), 36-42.

Sukmawati, B. (2014). Hubungan tingkat kepuasan pernikahan istri dan coping strategy dengan kekerasan rumah tangga. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi, 2(3), 205-218.

Wang, X., Xiaochun, X., Wang, Y., & Wang, P. (2017). Partner phubbing and depression among married chinese adults: the roles of relationship satisfaction and relationship length. Personality and Individual Differences, 110, 12–17. https://doi.org/10.1016/j.paid.2017.01.014

Wang, X., Zhao, F., & Lei, L. (2019). Partner Phubbing and relationship satisfaction: self-esteem and marital status as moderators. Current psychology, 1-11. https://doi.org/10.1007/s12144-019-00275-0

Ward, P. J., Lundberg, N. R., Zabriskie, R. B., & Berrett, K. (2009). Measuring martial satisfaction: a comparison of the revised dyadic adjustment scale and the satisfaction with married life scale. Marriage and Family Review, 45(4), 412-429. https://doi.org/10.1080/01494920902828219

Youarti, I. E., & Hidayah, N. (2018). Perilaku phubbing sebagai karakter remaja generasi z. Jurnal Fokus Konseling, 4(1), 143-152. https://doi.org/10.26638/jfk.553.2099

Yusnita, Y., & Syam, H. M. (2017). Pengaruh perilaku phubbing akibat penggunaan smartphone berlebihan terhadap interaksi sosial mahasiswa. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, 2(3).




DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v7i1.6064

Article Metrics

Abstract views : 738| PDF views : 1183

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Psikologi Perseptual (eISSN 2580-9520) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License